Rabu, 12 Desember 2007

Berdansa Denganmu

Kuncup-kuncup bunga mawar
Yang dulu merekah indah
Kini tertunduk layu

Senda gurau bocah ingusan
Yang dulu lantang membahana
Kini berubah menjadi derail tangis

Dunia seakan sepi dari riang
Setiap detik yang berlalu
Penuh dengan beban dan penderitaan

Namun di antara kerumunan orang banyak
Yang menggerutu dan mengumpat
Kutemukan engkau

Engkau tidak pernah berhenti
Dengan senyum yang terkulum
Menjemput yang gundah gulana

Dan satu per satu
Engkau ajak mereka
Untuk berdansa dengan sukacita

Dengan sepatu tarimu yang kusam
Engkau meliuk-liuk dengan tangkas
Membuat mata-mata di sekelilingmu kagum

Dan engkau ajak mereka
Yang bersedih dan berduka
Untuk menari dengan gembira

Di tengah masa yang suram ini
Derai tangisku telah terhenti
Karena aku sibuk berdansa denganmu

Terima kasih, Sahabat!

Tidak ada komentar: